Senin, 02 November 2009

Pasar di Desa Wirun ( Kutoarjo, Purworejo)


Pasar di Desa Wirun ( Kutoarjo, Purworejo)

Salah satu pusat kegiatan didesa wirun adalah adanya pasar tempat penduduk desa wirun dan warga desa disekitar desa wirun, keberadaan pasar di desa ini sudah cukup lama tentang mulai berdirinya kami tak punya sumber yang bisa untuk memastikan mulai kawan keberadaan pasar itu ada. Sebenarnya pasar didesa Wirun ada 2 buah yaitu pasar Putat yang berada di sebelah timur desa Wirun dan keberdaanya di perbatasan desa Wirun dan desa Tursino, disini banyak ditransaksikan hasil bumi dari banyak desa disekitar Wirun bahkan dari luar kecamatan disekitar.

Sedang pasar yang ke 2 yaitu pasar Gembor letaknya disebelah desa kalau tidak salah tempatnya di tengah desa Wirun tempatnya cukup strategis karena berada pada titik pertemuan beberapa lintasan , dari arah timur merupakan arah dari kabupaten Purworejo, Lonting dan Winong , sedang dari arah utara dan barat merupakan titik pertemuan dari arah Kec. Bruno dan Kec. Kemiri sedangkan dari Selatan merupakan arah dari kota Kec.Kutoarjo yang ramai dilintasi kendaraan kearah Bruno , Loning , Winong dan Kota Purworejo. Jalan ini merupakan Jalur alternative menuju kota-kota besar di wilayah timur dan barat selain jalan raya Kutoarjo dan jalan Dandeles disisi pantai diselatan kota Kec. Kutoarjo.

Sarana yang tersedia untuk fasilitas umum cukup memadai karena di dua lokasi pasar terdapat masing-masing Puskemas , kalau tidak salah juga terdapat kantor Bank Pemerintah diantara kedua pasar yang jarahnya kurang lebih satu km terdapat sebuah stasiun pengisian bahan baker, warganya cukup dinamis selain itu juga terdapat pengrajin (industri kecil, rumahan) Tempe/ Tahu, Jaring ikan, Kalau tidak salah pengrajin sangkar burung, pengrajin Kripik Belut, pengrajin jajanan pasar. Karena disekitar desa wirun merupakan wilayah persawahan dan perkebunan yang merupakan sumber sebagian besar peduduknya maka hasil pertatian dan sayur-mayur cukup melimpah. Tks .10022009.

Kamis, 25 Juni 2009

Menanam Cabe Rawit ( Wirun Kutoarjo)

Menanam Cabe Rawit
Tradisional

( Untuk warga Desa Wirun Kutoarjo Purworejo dan sekitarnya )

Untuk kondisi sawah yang cukup baik system mengairanya untuk menanam cabe rawit tidak bisa dilakukan sepanjang tahun, harus selang-seling dengan menanam padi karena terkait dengan kondisi musim antara musim hujan dan musim kemarau. Menanam cabe rawit yang dilakukan diwilayah desaku yang terletak diutara kota kecamatan Kutoarjo dimulai setelah selesai paten musim penghujan artinya setelah musim hujan menjelang musim kemarau.
Setelah panen padi selesai lahan harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa tanaman padi yang sudah mengering (dibabat) rumputpun harus dibersihkan, setelah lahan bersih kita juga harus merancang alur saluran air ( got/ kalenan ) dan besaran lahan tanggul untuk menanam cabe dan bisanya akan ikut pula berapa tanaman sebagai tanaman tumpang sari
Seperti Talas, Terong, Kacang panjang, Ketela pohon, Endro(monthe) dll.

A. Tahaban Penkerjaan
1. Tahaban setelah dirancang pelaksanaan menandai dengan patok-patok bambu disetiap alur got dan dilakukan penyekopan alur–alur itu secara keseluruhan tidak lupa menggunakan tali kentheng (tambang) supaya alurnya lurus dan rapi.
2. Penyesetan sebagian tanah dibagian kiridan kanan yang nantinya akan diginakan sebagai bantalan atau tanggul dan sekaligus tempat untuk menanam pohon Talas.
3. Tidak lupa bagian yang nantinya untuk dijadikan saluran air juga tanahnya juga di seset untuk membersihkan rumput dan kotoranya
4. Tahaban yang berikunya membuat saluran air (klilinang) bisa menggunakan sekop ataupun cangkul tanah diambil dan ditaruh kesebelah kanan dan kiri sebagai tanggul dan tidak boleh lupa disediakan alat pelubang untuk menanam talas yang biasanya dinamakan Ceblokan yang terbuat dari bahan kayu yang dibentuk bagian bawahnya besar dan lancip mirip jantung pisang sedangkan bagian atasnya kecil karena sebagai pegangan.
5. Setelah pekerjaan membuat tanggul selesai keseluruhan ataupun sebagian bibit taman Talas bisa segera ditaman
6. Apabila tanggul yang dipersiapkan untuk menanam cabe sudah terbentuk supaya nantinya rapi harus di beri pembatas dengan sekop (Lempak) pada saat mencangkul bagian atasnya
7. Sambil mengerjakan persiapan lahan jangan lupa menyiapkan persemain bibit Cabe dan Terong ( ipukan)

B. Urutan Penanaman
1. Bibit tanaman Talas
2. Bibit tanaman Endro (Monthe)
3. Bibit tanaman Ubikayu (singkong)
4. Bibit tanaman Terong / Kacang panjang
5. Bibit tanaman Cabe Rawit

C. Tahaban Peberian Pupuk
1. Sebelum bibit di tanam diberi pupuk kandang
2. Setelah bibit mulai tumbuh di beriakan pupuk buatan
3. Peberian pupuk buatan bertahan sampai pohon berbuah sesuai kebutuhan

D. Pemeliharaan dan Perawatan
1. Setelah penanaman bibit apabila musim hujan belum tiba harus disiram setiap hari
2. Harus diperiksa adanya hama yang sering memakan tanaman seperti Ulat, Belalang, Jangkrik, Tikus, Ayam, Burung dll
3. Apabila perlu diberi pagar yang kuat agar tehindar dari gangguan hewan ternak dan hal-hal yang tidak diinginkan

E. Panen
Hal yang paling ditunggu-tunggu adalah panen, setelah sekian lama bersusah payah mengerjakan lahan memelihara menjaga tanaman hasilnya sudah mulai kelihatan biasnya yang paling lebih dahulu menghasikan adalah tanaman Kacang panjang dan Terong ini sangat membantu petani karena bisanya sudah dapat menghasilkan cukup lumayan pada awal musim kemarau yang biasanya dinamakan musim paceklik dengan adanya panen yang sudah ada yang berupa sayur mayur sangat membantu perekonomian petani yang cakap.
Karena menanam Cabe Rawit yang merupakan pokok dari bahasan ini karena adanya tanaman tumpang sari akan mendapatkan hasil yang sangat melimpah sampai sepanjang tahun buah Cabe Rawitpun cederung harganya selalu bagus apalagi pada hari raya Lebaran. Dari pengalaman kami setelah sekian lama cabe dipanen, buah cabe akan mulai tua dan hasilnyapun akan menurun tapi jangan lupa kita masih mempunyai tanaman Talas, Endro dan Ketela pohon yang siap dipanen.
Sekian dulu ”Ikan Lele ikan Gagus” Lain kali kita sambung yang lebih bagus. Tks.052009.

Selasa, 23 Juni 2009

Mencari Keluarga di Desa Wirun Kutoarjo

Mencari Tulang Pisah ( Nglumpukno Balung Pisah)



Mencari Keluarga di desa Wirun Kutoarjo ( Mohon bantuannya segenap Tumpah Darah dari desa Wirun Kutoarjo)


Terima kasih atas balasan emailnya.
Saya asli Blitar, Jawa Timur. Sekarang bekerja di Zain Group Bahrain, sudah setahun lebih saya tinggal di Bahrain.

Teman saya bernama Sendijins bin Ngadimon. Kakeknya bernama Sukiman bin Wongso. Beliau merantau ke Malaysia sejak sebelum jaman kemerdekaan, katanya bahkan sejak sebelum penjajahan Jepang. Nah, kalau ndak salah beliau ini tiga bersaudara.

Begitu pak sekilas gambaran latar belakangnya, kalau nggak salah teman saya ini berencana berkunjung kesana sekitar awal Juli depan ini.

Terima kasih,
Noka

Mohon bagi segenap Tumpah Darah desa Wirun Kutoarjo dimana berada yang mempunyai mengetahui keluarga / familly nya yang tersebut diatas untuk informasinya lewat media ini atua media yang lain.

Dari para sesepuh kita banyak cerita bahwa warga desa Wirun sejak masa lampau banyak yang merantau dan menjadi warga Malaysia dan apabila ada anak/ cucu yang ingin mencari tanah leluhurnya bisa lewat sarana media ini sekian Tks semoga bermanfaat.

Salam buat segenap tumpah darah dari desa Wirun.

Kamis, 12 Februari 2009

Kripik Belut Pak Maniso dari Desa Wirun Kutoarjo Purworejo

Kripik Belut Pak Maniso dari desa Wirun rasa sangat gurih dan harganya terjangkau, Home industri ini mendapatkan bahan baku dari para pencari belut dari warga sekitar bakan dari desa lain yang sudah biasa mensuplay belut untuk di olah menjadi kripik. Peredaran kripik pak Maniso sudah cukup luas dari warung-warung di kampung sampai toko diwilayah sekitar Kecamatan Kutoarjo bahkan kita sering melihat di jajakan di Kereta api.

Letak daleme pak Maniso berada di Desa Wirun ( dukuh Wirun Kidul ) cukup mudah dijangkau.